8 Menit di TikTok Ternyata Bisa Merusak 'Body Image' Perempuan. (Foto: Stanislav Kogiku/SOPA Images/LightRocket/Getty Images)


Jakarta - Hanya butuh waktu 8 menit di TikTok untuk merusak 'body image' perempuan muda. Temuan ini didapat dari studi terbaru di Australia.
Seperti diketahui, media sosial bisa memperburuk masalah 'body image; atau citra tubuh generasi muda. Membuat mereka membandingkan diri dengan orang lain dan berjuang untuk memenuhi standar kecantikan.

Ini Siasat Pelajar Indonesia di Belanda pada 1900-an untuk Melawan Penjajahan
TikTok, yang memungkinkan orang untuk membuat dan menonton video pendek, telah mengumpulkan lebih dari 1 miliar pengguna hingga saat ini. Menurut studi dari Science Alert, konten yang berbahaya, termasuk video yang mengagungkan gangguan makan dan tubuh yang sangat kurus, beredar dengan mudah di platform tersebut.

Mengingat sebagian besar pengguna TikTok masih muda, para peneliti ingin mengeksplorasi bagaimana konten tersebut memengaruhi citra tubuh perempuan muda. Studi baru itu menemukan bahwa menonton konten TikTok selama 8 menit yang berfokus pada diet, penurunan berat badan, dan olahraga memiliki efek negatif langsung pada kepuasan citra tubuh.

Merusak Citra Tubuh Perempuan usia 18-28 Tahun
Para peneliti merekrut 273 pengguna TikTok yang mengidentifikasi diri sebagai wanita berusia 18 hingga 28 tahun dan secara acak menempatkan mereka ke dalam dua kelompok. Orang-orang dengan diagnosis gangguan makan di masa lalu atau saat ini tidak diikutsertakan dalam penelitian.

Peserta dalam kelompok eksperimen diperlihatkan kompilasi konten "pro-anoreksia" dan "fitspiration" berdurasi 7-8 menit yang diambil langsung dari TikTok. Klip video ini menampilkan perempuan muda yang membatasi asupan makanan mereka dan memberikan saran latihan dan kiat diet, seperti menjelaskan pembersihan jus mereka untuk menurunkan berat badan.

Peserta dalam kelompok kontrol menonton kompilasi video TikTok berdurasi 7-8 menit yang menampilkan konten "netral" seperti video alam, memasak, dan hewan.

Dengan menggunakan serangkaian kuesioner, para peneliti mengukur tingkat kepuasan citra tubuh dan sikap terhadap standar kecantikan sebelum dan sesudah peserta menonton konten TikTok.

Kedua kelompok melaporkan penurunan kepuasan citra tubuh dari sebelum hingga sesudah menonton video. Namun, mereka yang terpapar konten pro-anoreksia mengalami penurunan kepuasan citra tubuh terbesar.

Mereka juga mengalami peningkatan internalisasi standar kecantikan. Internalisasi terjadi ketika seseorang menerima dan mengidentifikasi diri dengan standar kecantikan eksternal.

Scrolling TikTok Lebih dari 2 Jam Berpengaruh pada Perilaku Makan
Sebelum eksperimen video, para peneliti mengajukan beberapa pertanyaan umum kepada peserta tentang penggunaan TikTok peserta penelitian. Mereka juga mengukur keasyikan dengan makan "sehat" dan gejala gangguan makan.

Hasilnya, menggunakan TikTok selama lebih dari 2 jam berakibat pada perilaku makan yang tidak teratur daripada pengguna yang lebih jarang. Namun, perbedaan ini tidak signifikan secara statistik.

Hal ini menunjukkan bahwa paparan konten TikTok selama lebih dari dua jam sehari mungkin terkait dengan gangguan makan, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki hal ini.

"Studi kami hanya melihat konsekuensi jangka pendek dari paparan konten semacam ini di TikTok. Penelitian longitudinal diperlukan untuk melihat apakah efek negatif yang kami amati bertahan lama," tulis para peneliti.

Para peneliti mengingatkan pengguna TikTok untuk menyadari bahwa mengikuti atau mencari konten apa pun yang terkait dengan makanan, tubuh, atau olahraga dapat menyebabkan paparan yang tidak disengaja terhadap citra tubuh.

"Membatasi waktu di TikTok akan membatasi paparan, tetapi temuan ini menunjukkan bahwa bahkan kurang dari sepuluh menit dapat berdampak negatif," tegas mereka.


Sumber: Kompas